iklan banner
[recent]

Jumat, 13 Juli 2018

MANUSIA DAN KEINDAHAN



MANUSIADAN KEINDAHAN 

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, elok, dan molek. Keindahan identik dengan kebenaran, segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun  indan tetapi tidak mengandung kebenaran, maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat selera mode, kedaerahan atau lokal.

Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :

- Keindahan Seni
- Keindahan Alam
- Keindahan Moral
- Keindahan Intelektual.
KEINDAHAN ALAM AIR TERJUN COBAAN RONDO


1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat(Tolstoy).

2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).

3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).

4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).

5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). 

6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).

MANUSIA DAN PENDERITAAN




MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasalah dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan suatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan juga ada yng aringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penseritaan. Suatu perinstiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hali itu sudah merupakan “resiko” hidup. 
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mamukan manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yag diberikan-Nya? Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadder manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religious Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukan manusia mengendalikan diri untuk melupakannya? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. 

MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN 

Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Tanpa harapan manusia tidak artinya sebagai manusia. Manusia yang tak mempunyai harapan berarti tak dapat diharapakan lagi. Menurut kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berpikir, berkata, bercinta, mempunyai keturunan dan lain sebagainya. Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah : pengan, sandang dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi : kebahagiaan, kesejahteraan, kepuasan hiburan dan lain sebagainya. 

MANUSIA DAN KEGELISAHAN


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa Si pungguk merindukan bulan Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk